Wah kayaknya serem sekali yach? Namun memang seperti itulah hal yang akan terjadi jikalau keseringan menggunakan facebook. Apalagi bagi para pelajar. Menurut studi yang dilakukan oleh Ohio State University, semakin sering Anda menggunakan Facebook, semakin sedikit waktu Anda belajar dan semakin buruklah nilai-nilai mata pelajaran Anda.
Faktanya, bagi para pengguna Facebook memiliki keinginan besar untuk mengetahui status yang dikabarkan oleh teman-temannya. Akhirnya, menyebabkan seseorang membuang waktu secara percuma. Hingga membuat seseorang terpicu untuk menulis hal-hal tak penting, membaca hal-hal sepele, dan juga berpikir secara tak cerdas.
Dari 219 mahasiswa yang diriset oleh Karpinski, 148 mahasiswa pengguna FB ternyata memiliki nilai yang lebih rendah daripada mahasiswa non pengguna. Menurut Karpinski, memang tidak ada korelasi langsung FB akan menyebabkan nilai para mahasiswa atau pelajar menjadi jeblok. Namunm diduga FB telah menyebabkan waktu belajar para siswa tersita oleh keasyikan berselancar di situs jaring sosial yang tengah populer ini.
Dalam artikel “How using Facebook could raise your risk of cancer” di Mail Online disebutkan, situs jejaring sosial seperti Facebook sangat berisiko bagi kesehatan. “Social networking sites such as Facebook could raise your risk of serious health problems by reducing levels of face-to-face contact,” kata pakar psikologi, Dr Aric Sigman. “Emailing people rather than meeting up with them may have wide-ranging biological effects,” kata Sigman.
Ringkasnya, kecanduan FB dapat menyebabkan melemahnya kekebalan tubuh, menurunkan tingkat hormon, dan fungsi urat nadi, juga merusak penampilan mental (impair mental performance). Bahkan, kecanduan FB juga dapat meningkatkan risiko terkena masalah kesehatan, seperti kanker, stroke, penyakit jantung, dan pikun. Gak kebayang khan? Tapi ini masih sebagian saja. Kita simak lagi apa yang dikatakan Dr. Sigman dalam Jurnalnya yang menuliskan, “FB sebenarnya memainkan peran penting dalam menjadikan orang lebih terisolasi atau memicu orang untuk mengisolasikan diri. Meningkatnya pengisolasian diri dapat mengubah cara kerja gen, membingungkan respons kekebalan, level hormon, fungsi urat nadi, dan merusak performa mental.
Suatu hubungan mulai menjadi kering ketika para individunya tak lagi menghadiri social gathering, menghindari pertemuan dengan teman-teman atau keluarga, dan lebih memilih berlama-lama menatap komputer (atau ponsel). Ketika akhirnya berinteraksi dengan rekan-rekan, mereka menjadi gelisah karena "berpisah" dari komputernya.
Si pengguna akhirnya tertarik ke dalam dunia artifisial. Seseorang yang teman-teman utamanya adalah orang asing yang baru ditemui di FB akan menemui kesulitan dalam berkomunikasi secara face-to-face. Perilaku ini dapat meningkatkan risiko kesehatan yang serius, seperti kanker, stroke, penyakit jantung, dan dementia (kepikunan).”
Apa yang tersebut di atas hanya berkaitan dengan kehidupan pribadi seseorang. Yang lebih mencengankan, ialah menjadikan facebook sebagai alat untuk berjualan. Kalau yang dijual barang-barang kebutuhan sich gak masalah. Tapi yang dijanjakan lebih dari itu. Yaitu diri dan keperawanan yang dijual. Kepolisian di Surabaya mengungkap prostitusi kalangan remaja perempuan atau yang kerap disebut ABG (anak baru gede) melalui facebook. Anak-anak ini masih duduk di bangku SMA.
Sosiolog Universitas Indonesia (UI) Thamrin Amal Tamagola mencoba memetakan persoalan mengapa seorang remaja mau terjun dalam dunia prostitusi. Dari hasil beberapa penelitian, Thamrin menyimpulkan pelacuran di lingkungan anak sekolah disebabkan adanya pertemuan antara 'perjuangan untuk pengakuan' dan 'fasilitas’. “Penggunaan dunia maya sebagai salat satu alat komunikasi pengguna dan penyedia seks sebenarnya sudah ada. Yang terbaru mungkin melalui facebook tadi," imbuhnya.
Presiden AS, Barack Obama saja memperingatkan remaja-remaja AS akan bahaya Facebook. Seagaimana yang ia sampaikan di Washington.. Obama mengatakan agar jangan terlalu intens menuliskan informasi pribadi di jejaring sosial internet, karena itu akan membahayakan siapapun di masa yang akan datang. “Well, biarkan saya berikan beberapa tip yang sangat praktis. Pertama-tama, saya peringatkan kepada semua orang untuk hati-hati untuk menuliskan sesuatu di Facebook, karena di zaman YouTube, apapun yang kalian tulis, akan kembali lagi kepada kalian,” ujar Obama.
Walaupun hal ini terlihat sepele, namun mulai banyak kasus bermunculan karena Facebook. Bijaksanalah dalam menggunakan Facebook. Situs Pertemanan Facebook, peminatnya kian hari terus meningkat. Pasalnya, akhir pekan lalu total jumlah pengguna Facebook mencapai 325 juta. Hasil itu tampaknya akan mencapai target 500 juta pengguna yang ditetapkan oleh pendirinya Mark Zuckerberg, Mei lalu.
Dari statistik resmi yang dirilis, 50 persen pengguna Facebook log in setiap hari di jejaring tersebut. Bisa dibayangkan berapa banyaknya orang yang log in. jumlah yang melebihi penduduk berbagai Negara. Adapun jumlah pengguna facebook dari Indonesia sudah mencapai 3,205,660 orang, 1.68% dari total pengguna diseluruh dunia.
Betapa luarbiasanya fitnah yang ditimbulkan oleh facebook. Sampai-sampai orang kafir selevel Obama pun memperingatkan akan bahaya facebook. Meskipun tidak dinafikan akan manfaat yang ditimbulkan, namun perlu sekali membentengi diri. Karena ketika sudah terlanjur jatuh hati maka akan susah untuk diajak kembali.
Manusia hanyalah kumpulan dari bilangan waktu. Apabila sebagian waktunya sudah hilang atau terlewatkan, maka sebagian dari dirinya juga sudah hilang. Alangkah bijak bila kita dapat meminimalisir waktu kita untuk duduk di depan facebook. Karena semakin sering duduk di depan facebook, maka semakin besar pula peluang “pernyakit” yang akan menjangkiti tubuhnya.
Wallohu a’lam bish showab…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar