Home


"Barangsiapa yang tidak mau bersabar mengecap pahitnya menuntut ilmu, niscaya sisa usianya akan berada dalam kebodohan... Dan barangsiapa yang bersabar dalam menuntut ilmu, niscaya ia akan memperoleh kemuliaan dunia dan akhirat..." [Kitab Al Majmu' : 1/38]

Sabtu, 28 April 2012

AIDS, Seks dan Remaja



Peneliti dari Northwestern University yakin bahwa pandemi alias wabah asli AIDS berawal dari Afrika bagian barat tengah sekitar tahun 1930-an, beberapa dasawarsa lebih awal ketimbang dugaan sebelumnya. Teori baru ini telah mencetuskan pengamatan sejarah pada peristiwa yang belum dikaitkan dengan penyebaran HIV, seperti pembangunan rel kereta api di Afrika di awal abad ke-20. Aneh, apa hubungannya rel kereta api dengan AIDS? Udah, terusin aja bacanya, deh!
Sebuah simulasi komputer yang rumit mengenai evolusi HIV telah memprediksi tahun 1930-an adalah tahun awal. Kemudian beberapa asumsi muncul kayak yang satu ini, yakni tatkala pemerintahan kolonial Prancis di Afrika bagian barat melakukan kerja paksa untuk membangun rel kereta api. Kemudian karena para pekerja paksa itu kekurangan makanan, diperkirakan mereka berburu binatang liar di hutan, lalu tertular HIV dari hewan primata yang mereka makan.
Rel kereta api Kongo sampai Samudera juga diasumsi ada korelasi yang sangat dekat dengan kasus HIV pertama, di kota Kinshasa. Peristiwa sejarah lainnya, juga demikian, misalnya pengembangan kebun binatang dan penangkapan simpanse yang menggigit, mungkin juga menjadi faktor dalam penyebaran HIV. (Chicago Tribune, 31 Januari 2000). Di sumber lain, penyakit 'kutukan' tersebut didiagnosa pertama kali pada tahun 1980.
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah penyakit rontoknya kekebalan tubuh yang disebabkan HIV (Human Immuno Deficiency Virus), yakni virus HTLV-III (Human T-Cell Lymphotropic Virus-III, ditemukan tahun 1980), yang menyerang sel darah putih lymphocyte T-4. Setelah sel T-4 ini digempur HTLV-III, organisme racun (toxoplasma) berkembang, menyusup ke dalam tubuh lewat peredaran darah, lantas memproduksi bisul bernanah di otak, paru-paru, jantung, hati dan limpa. Selanjutnya, ini mengakibatkan matinya jaringan sel, kista dan berbagai kerusakan sel-sel otak. Nah, dengan rontoknya sistem kekebalan tubuh itu, maka berbagai penyakit yang menyerbu tubuh penderita, pasti bakal susah untuk disembuhkan. Flu ringan sekalipun akan sulit sembuh bagi penderita AIDS. Ya, makin lama makin menggerogoti tubuh penderita dan tak mustahil berakhir dengan kematian. Wuah, ngeri buanget, khan, Brur!
Gimana nggak, bila ada yang menderita flu terus-terusan (nggak sembuh-sembuh) disertai munculnya bintik-bintik merah di sekujur tubuh, badan makin kurus kering, lidah berjamur, gemeteran, diare terus-terusan, demam, berkeringat di waktu malam, kelelahan di sekujur tubuh, sulit menelan dan bicara, napas tersengal-sengal... wah, hati-hati, itu gejala AIDS. Tapi itu akan dialami setelah 5 sampai 10 tahun begitu positif terserang HIV. Jadi yang sekarang kelihatan sehat-sehat, belum tentu tidak kena AIDS. Bagaimana dengan jumlah penderitanya? wow, ibarat fenomena gunung es, Friend. Kecil di permukaan, tapi besar di dalam. Data menunjukkan akhir 1996 saja, WHO memperkirakan jumlah orang yang terinfeksi HIV sampai 30 juta orang dan yang meninggal akibat AIDS 6,4 juta orang. Penderita AIDS paling banyak ditemukan di negeri Paman Sam yaitu 581.429 orang, disusul Brasil 103.262 orang, Tanzania 82.174 orang, Thailand 59.782 orang, dan Perancis 45.395 orang.
Di Afrika-di mana diperkirakan 1.000 anak-anak terinfeksi HIV setiap hari-tiga negara, selain Tanzania dilaporkan penderita AIDS lebih dari 50.000 orang. Negara-negara itu ialah Kenya, Zimbabwe, dan Uganda, yang kemudian disusul Malawi dan Zambia dengan penderita AIDS tidak jauh berbeda. Wuah, benar-benar gile, Non!
Di Asia tidak ada negara selain Thailand yang melaporkan jumlah kasus AIDS lebih dari sepuluh ribu. Negara dengan kasus AIDS mendekati Thailand ialah India sebanyak 3.000 kasus, Myanmar 1.822 dan Jepang 1.447 penderita.
Di Eropa, terutama di Perancis, tercatat jumlah penderita AIDS paling banyak yaitu 45.395 orang, melewati Spanyol 45.132 penderita. Kemudian disusul negerinya Valentino Rossi, Italia 38.418, Jerman dengan 16.138 dan Inggris sendiri mengoleksi 14.082. Brasil juga menyimpan penderita AIDS paling banyak, 103.262 penderita, dibandingkan negara Amerika Latin lainnya seperti Meksiko 29.962 dan Argentina 10.461. Kanada secara resmi melaporkan ada 14.836 dan Australia melaporkan 7.033 kasus.
Bagaimana di negerinya penggemar Sinchan ini? Hingga akhir Oktober 1998 jumlah penderita AIDS maupun pengidap HIV di wilayah Sumatera Utara saja telah mencapai 27 orang. Itu artinya Sumut menduduki urutan ke tujuh setelah DKI Jaya, Irian, Riau, Bali, Jawa Timur dan Sumatera Selatan. Akhir Oktober 1998 lalu telah mencapai 776 orang, 555 di antara mengidap HIV, yang meninggal sudah 111 orang (Kompas, 1 Desember 1998). Dan nggak mustahil, brur jumlah itu akan terus membengkak bila tak segera diselesaikan dengan benar dan baik. Tak mustahil pula bila tahun 2001 ini jumlah penderita penyakit 'kutukan' ini diperkirakan meningkat hingga sejuta orang. (woooo, takut).

Jalur Penyebaran AIDS
 Nah, yang ini patut kamu waspadai, kamu musti terus memantau dengan media apa saja sebenarnya, virus HIV itu menyebar. Berdasarkan beberapa penelitian, AIDS paling efektif menyebar lewat hubungan seks. Baik antara laki dengan wanita, maupun yang homoseksual dan lesbian.
Bicara seks bebas, memang bukan monopoli anak sekarang aja. Sejak dulu, yang namanya seks bebas, baik yang di'bisnis'kan maupun yang liar sudah marak. Bersamaan dengan itu, muncul pula penyakit menular seksual (PMS), yang nggak kalah garang dari AIDS-seperti sipilis, gonorhoe, vietnam rose-dan bahkan para pelakunya orang-orang ngetop di jamannya. Seperti gerombolan Columbus, Julius Caesar dan Cleopatra VII, Raja Charles V, Charles VII, Raja Henry VIII, lalu Edward VI, Peter Agung, Katarina Agung, hingga Benito Mussolini, Napoleon Bonaparte, dan Adolf Hitler adalah tokoh-tokoh dunia yang terkenal sebagai penderita penyakit kotor sipilis dan gonorhoe. Itu dulu, kalo sekarang, rombongan 'selebritis' Hollywood macam Brad Davis, Rock Hudson, Fredy Mercury, Tony Richardson, dan Ian Charleson, mereka koit karena dihantam AIDS. Nah, lho, idola kamu ternyata bukan orang yang 'bersih'. Kenapa musti diidolain, mati aja karena AIDS.
Media penyebaran AIDS lain yang cukup ampuh adalah melalui transfusi darah. Di 'sektor' ini, nggak musti orang yang berdosa tapi bisa juga orang baik-baik kena getahnya. Jadi kamu kudu hati-hati, jangan-jangan darah yang dikucurkan ke tubuh kamu saat melakukan transfusi darah adalah darah yang sudah terinfeksi dengan virus HIV. Ih, naudzubillahi mindzalik, jangan sampai deh. Perlu juga diwaspadai, penyebaran virus HIV lewat alat-alat kedokteran yang nggak steril. Contoh kasusnya memang sudah ada, di Amerika pernah ditemukan seorang gadis kecil yang kena AIDS setelah berobat ke dokter gigi yang lesbi. Berarti peralatan dokter gigi yang lesbi itu nggak steril, karena kebetulan si dokter kena AIDS. ih, mengerikan banget, ya?
Well, ada media yang cukup 'sakti' juga untuk menularkan HIV ini, yakni lewat narkoba. Wuah, di jalur ini kasusnya cukup banyak juga, Non. Mau tahu? Nih buktinya. Dari studi yang dilakukan, pakar AIDS Dr. Zubairi Djoerban dikemukakan sampai dengan bulan Oktober 1999, pasien baru yang didiagnosis atau dirujuk kepadanya-selaku spesialis penyakit dalam-biasanya 1-2 orang dalam satu bulan. Ditambahkan bahwa dalam tiga minggu pertama bulan November 1999, menemukan sembilan kasus baru infeksi HIV/AIDS, dan tiga diantaranya pecandu narkoba. Hih, ngeri, ya. Lebih menyeramkan lagi adalah penelitian beliau melalui Yayasan Pelita Ilmu yang diketuainya tentang penelitian pendahuluan terhadap ABG di daerah Blok M, yang hasilnya 7,5 % di antara mereka merupakan pecandu narkoba dan 12,3 % lainnya terlibat seks bebas (Media Indonesia, 30 Nopember 1999).

Kiat Islam Membabat AIDS
Sobat, bukti sudah berserakan, bahwa media penyebaran AIDS paling efektif dan ampuh adalah melalui jalur seks bebas dan menyimpang. Maka untuk menyelesaikan AIDS ini harus melibatkan semua unsur. Dan bukan dengan terapi yang asal-asalan atau seminar yang buang waktu serta uang.
Mempropagandakan pemakaian kondom. Itu nggak bakal menyelesaikan masalah, malah yang pasti menimbulkan masalah baru. Selain melanggengkan seks bebas, juga AIDS bakal makin merajalela. Nggak percaya? Jangan dicoba! Allah SWT berfirman: "Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat." (terj. Qs: An-Nuur; 30).
Islam melarang berdua-duaan antara seorang laki-laki dan seorang perempuan dalam satu tempat tanpa kehadiran seorang mahram. Nabi SAW bersabda : "Ketika seorang laki-laki (pergi) berduaan dengan seorang wanita, maka setan menjadi orang ketiganya di sana." Dalam Islam, campur baur bebas antara laki-laki dan wanita tanpa adanya keperluan dan kepentingan syar'i adalah terlarang. Islam memandang seks bebas sebagai sebuah malapetaka besar.
"Dan janganlah kamu datangi perbuatan keji, baik yang nampak diantaranya maupun yang tersembunyi." (terj. QS :Al-An'am; 151).
Dan juga : "Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk." (terj. Qs : Al-isra': 32).
Pelaku perbuatan dosa besar ini akan menghadapi siksaan yang mengerikan dari Allah. Allah berfirman : "Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang benar, dan tidak berzina, barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya ia mendapat (pembalasan) dosa (nya)." (terj.Qs Al-Furqon: 68).
Menurut Islam, siapa saja yang melakukan seks bebas akan diganjar sanksi hukum segera setelah persyaratan sanksi tersebut terpenuhi. Seperti pelaku perzinahan, mereka akan dirajam untuk yang sudah (pernah) berkeluarga, dan akan dijilid (cambuk) bagi yang masih lajang. Dengan demikian, Daulah Khilafah (negara Islam) akan menertibkan, lebih tepatnya memberangus tanpa ampun segala bentuk pergaulan bebas, perzinahan, dan prostitusi. Kemudian menghukum kaum homoseks dan lesbi. Karena semua itu adalah 'pintu gerbang' penyebaran AIDS secara efektif. Bagaimana dengan yang sudah kena AIDS seperti sekarang? Mereka harus dikarantina, jangan sampai deh mereka menularkan 'benih' virus HIV yang ada di tubuhnya ke orang lain.
Memang harus demikian caranya, sebab membabat penyebaran AIDS, hanya dengan meminggirkan kompleks pelacuran, dengan dalih mengganggu keindahan kota, atau membuat lembaga konseling remaja tentang AIDS kagak bisa nyelesein masalah. Satu-satunya cara hanya dengan memberlakukan tiga kontrol yang didapat dari perspektif Islam, pertama kontrol individu, yakni takwa individu harus terjaga dengan baik, kemudian yang kedua kontrol masyarakat, masyarakat harus sepakat bahwa pelecehan seksual, pelacuran, pergaulan bebas adalah dilarang oleh Islam, kemudian kontrol yang ketiga adalah kontrol negara, negara tidak boleh memberlakukan undang-undang sekuler, satu sisi mencegah menyebarnya AIDS, eeh Doly, tetap aja buka, khan sama aja, Mas.
Nah, mulai sekarang kamu jangan coba-coba nekat bergaul bebas baik dengan lawan jenis maupun sejenis, bagi kamu yang udah terlanjur pacaran, cepetan tobat deh, apalagi sampai kebablasan berzina, hiii.., selain memang dosa, jangan-jangan kamu nanti menjadi penderita AIDS yang ke sekian. Udah deh, mendingan kamu tinggalin bergaul bebas itu, sudah nggak ada untungnya bisa-bisa kena AIDS, eee trus mati, kaciaan….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar