Peneliti dari Northwestern University yakin
bahwa pandemi alias wabah asli AIDS berawal dari Afrika bagian barat tengah
sekitar tahun 1930-an, beberapa dasawarsa lebih awal ketimbang dugaan
sebelumnya. Teori baru ini telah mencetuskan pengamatan sejarah pada peristiwa
yang belum dikaitkan dengan penyebaran HIV, seperti pembangunan rel kereta api
di Afrika di awal abad ke-20. Aneh, apa hubungannya rel kereta api dengan AIDS?
Udah, terusin aja bacanya, deh!
Sebuah simulasi komputer yang rumit mengenai
evolusi HIV telah memprediksi tahun 1930-an adalah tahun awal. Kemudian
beberapa asumsi muncul kayak yang satu ini, yakni tatkala pemerintahan kolonial
Prancis di Afrika bagian barat melakukan kerja paksa untuk membangun rel kereta
api. Kemudian karena para pekerja paksa itu kekurangan makanan, diperkirakan
mereka berburu binatang liar di hutan, lalu tertular HIV dari hewan primata
yang mereka makan.
Rel kereta api Kongo sampai Samudera juga
diasumsi ada korelasi yang sangat dekat dengan kasus HIV pertama, di kota Kinshasa. Peristiwa sejarah lainnya, juga
demikian, misalnya pengembangan kebun binatang dan penangkapan simpanse yang
menggigit, mungkin juga menjadi faktor dalam penyebaran HIV. (Chicago Tribune, 31 Januari 2000). Di sumber
lain, penyakit 'kutukan' tersebut didiagnosa pertama kali pada tahun 1980.
AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome)
adalah penyakit rontoknya kekebalan tubuh yang disebabkan HIV (Human Immuno
Deficiency Virus), yakni virus HTLV-III (Human T-Cell Lymphotropic Virus-III,
ditemukan tahun 1980), yang menyerang sel darah putih lymphocyte T-4. Setelah
sel T-4 ini digempur HTLV-III, organisme racun (toxoplasma) berkembang,
menyusup ke dalam tubuh lewat peredaran darah, lantas memproduksi bisul
bernanah di otak, paru-paru, jantung, hati dan limpa. Selanjutnya, ini
mengakibatkan matinya jaringan sel, kista dan berbagai kerusakan sel-sel otak.
Nah, dengan rontoknya sistem kekebalan tubuh itu, maka berbagai penyakit yang
menyerbu tubuh penderita, pasti bakal susah untuk disembuhkan. Flu ringan
sekalipun akan sulit sembuh bagi penderita AIDS. Ya, makin lama makin
menggerogoti tubuh penderita dan tak mustahil berakhir dengan kematian. Wuah,
ngeri buanget, khan, Brur!
Gimana nggak, bila ada yang menderita flu
terus-terusan (nggak sembuh-sembuh) disertai munculnya bintik-bintik merah di
sekujur tubuh, badan makin kurus kering, lidah berjamur, gemeteran, diare
terus-terusan, demam, berkeringat di waktu malam, kelelahan di sekujur tubuh,
sulit menelan dan bicara, napas tersengal-sengal... wah, hati-hati, itu gejala
AIDS. Tapi itu akan dialami setelah 5 sampai 10 tahun begitu positif terserang
HIV. Jadi yang sekarang kelihatan sehat-sehat, belum tentu tidak kena AIDS.
Bagaimana dengan jumlah penderitanya? wow, ibarat fenomena gunung es, Friend.
Kecil di permukaan, tapi besar di dalam. Data menunjukkan akhir 1996 saja, WHO
memperkirakan jumlah orang yang terinfeksi HIV sampai 30 juta orang dan yang
meninggal akibat AIDS 6,4 juta orang. Penderita AIDS paling banyak ditemukan di
negeri Paman Sam yaitu 581.429 orang, disusul Brasil 103.262 orang, Tanzania
82.174 orang, Thailand 59.782 orang, dan Perancis 45.395 orang.
Di Afrika-di mana diperkirakan 1.000
anak-anak terinfeksi HIV setiap hari-tiga negara, selain Tanzania
dilaporkan penderita AIDS lebih dari 50.000 orang. Negara-negara itu ialah
Kenya, Zimbabwe, dan Uganda, yang kemudian disusul Malawi dan Zambia dengan
penderita AIDS tidak jauh berbeda. Wuah, benar-benar gile, Non!
Di Asia tidak ada negara selain Thailand yang
melaporkan jumlah kasus AIDS lebih dari sepuluh ribu. Negara dengan kasus AIDS
mendekati Thailand
ialah India
sebanyak 3.000 kasus, Myanmar
1.822 dan Jepang 1.447 penderita.
Di Eropa, terutama di Perancis, tercatat
jumlah penderita AIDS paling banyak yaitu 45.395 orang, melewati Spanyol 45.132
penderita. Kemudian disusul negerinya Valentino Rossi, Italia 38.418, Jerman
dengan 16.138 dan Inggris sendiri mengoleksi 14.082. Brasil juga menyimpan
penderita AIDS paling banyak, 103.262 penderita, dibandingkan negara Amerika
Latin lainnya seperti Meksiko 29.962 dan Argentina 10.461. Kanada secara
resmi melaporkan ada 14.836 dan Australia
melaporkan 7.033 kasus.
Bagaimana di negerinya penggemar Sinchan ini?
Hingga akhir Oktober 1998 jumlah penderita AIDS maupun pengidap HIV di wilayah
Sumatera Utara saja telah mencapai 27 orang. Itu artinya Sumut menduduki urutan
ke tujuh setelah DKI Jaya, Irian, Riau, Bali,
Jawa Timur dan Sumatera Selatan. Akhir Oktober 1998 lalu telah mencapai 776
orang, 555 di antara mengidap HIV, yang meninggal sudah 111 orang (Kompas, 1
Desember 1998). Dan nggak mustahil, brur jumlah itu akan terus membengkak bila
tak segera diselesaikan dengan benar dan baik. Tak mustahil pula bila tahun
2001 ini jumlah penderita penyakit 'kutukan' ini diperkirakan meningkat hingga
sejuta orang. (woooo, takut).
Jalur
Penyebaran AIDS
Nah, yang
ini patut kamu waspadai, kamu musti terus memantau dengan media apa saja
sebenarnya, virus HIV itu menyebar. Berdasarkan beberapa penelitian, AIDS paling
efektif menyebar lewat hubungan seks. Baik antara laki dengan wanita, maupun
yang homoseksual dan lesbian.
Bicara seks bebas, memang bukan monopoli anak
sekarang aja. Sejak dulu, yang namanya seks bebas, baik yang di'bisnis'kan
maupun yang liar sudah marak. Bersamaan dengan itu, muncul pula penyakit
menular seksual (PMS), yang nggak kalah garang dari AIDS-seperti sipilis,
gonorhoe, vietnam rose-dan bahkan para pelakunya orang-orang ngetop di
jamannya. Seperti gerombolan Columbus, Julius Caesar dan Cleopatra VII, Raja
Charles V, Charles VII, Raja Henry VIII, lalu Edward VI, Peter Agung, Katarina
Agung, hingga Benito Mussolini, Napoleon Bonaparte, dan Adolf Hitler adalah
tokoh-tokoh dunia yang terkenal sebagai penderita penyakit kotor sipilis dan
gonorhoe. Itu dulu, kalo sekarang, rombongan 'selebritis' Hollywood macam Brad
Davis, Rock Hudson, Fredy Mercury, Tony Richardson, dan Ian Charleson, mereka
koit karena dihantam AIDS. Nah, lho, idola kamu ternyata bukan orang yang
'bersih'. Kenapa musti diidolain, mati aja karena AIDS.
Media penyebaran AIDS lain yang cukup ampuh
adalah melalui transfusi darah. Di 'sektor' ini, nggak musti orang yang berdosa
tapi bisa juga orang baik-baik kena getahnya. Jadi kamu kudu hati-hati,
jangan-jangan darah yang dikucurkan ke tubuh kamu saat melakukan transfusi
darah adalah darah yang sudah terinfeksi dengan virus HIV. Ih, naudzubillahi
mindzalik, jangan sampai deh. Perlu juga diwaspadai, penyebaran virus HIV lewat
alat-alat kedokteran yang nggak steril. Contoh kasusnya memang sudah ada, di
Amerika pernah ditemukan seorang gadis kecil yang kena AIDS setelah berobat ke
dokter gigi yang lesbi. Berarti peralatan dokter gigi yang lesbi itu nggak
steril, karena kebetulan si dokter kena AIDS. ih, mengerikan banget, ya?
Well, ada media yang cukup 'sakti' juga untuk
menularkan HIV ini, yakni lewat narkoba. Wuah, di jalur ini kasusnya cukup
banyak juga, Non. Mau tahu? Nih buktinya. Dari studi yang dilakukan, pakar AIDS
Dr. Zubairi Djoerban dikemukakan sampai dengan bulan Oktober 1999, pasien baru
yang didiagnosis atau dirujuk kepadanya-selaku spesialis penyakit
dalam-biasanya 1-2 orang dalam satu bulan. Ditambahkan bahwa dalam tiga minggu
pertama bulan November 1999, menemukan sembilan kasus baru infeksi HIV/AIDS,
dan tiga diantaranya pecandu narkoba. Hih, ngeri, ya. Lebih menyeramkan lagi
adalah penelitian beliau melalui Yayasan Pelita Ilmu yang diketuainya tentang
penelitian pendahuluan terhadap ABG di daerah Blok M, yang hasilnya 7,5 % di
antara mereka merupakan pecandu narkoba dan 12,3 % lainnya terlibat seks bebas
(Media Indonesia, 30 Nopember 1999).
Kiat Islam
Membabat AIDS
Sobat, bukti sudah berserakan, bahwa media
penyebaran AIDS paling efektif dan ampuh adalah melalui jalur seks bebas dan
menyimpang. Maka untuk menyelesaikan AIDS ini harus melibatkan semua unsur. Dan
bukan dengan terapi yang asal-asalan atau seminar yang buang waktu serta uang.
Mempropagandakan pemakaian kondom. Itu nggak
bakal menyelesaikan masalah, malah yang pasti menimbulkan masalah baru. Selain
melanggengkan seks bebas, juga AIDS bakal makin merajalela. Nggak percaya?
Jangan dicoba! Allah SWT berfirman: "Katakanlah kepada orang laki-laki
yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara
kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat." (terj. Qs: An-Nuur; 30).
Islam melarang berdua-duaan antara seorang
laki-laki dan seorang perempuan dalam satu tempat tanpa kehadiran seorang
mahram. Nabi SAW bersabda : "Ketika seorang laki-laki (pergi) berduaan
dengan seorang wanita, maka setan menjadi orang ketiganya di sana." Dalam
Islam, campur baur bebas antara laki-laki dan wanita tanpa adanya keperluan dan
kepentingan syar'i adalah terlarang. Islam memandang seks bebas sebagai sebuah
malapetaka besar.
"Dan janganlah kamu datangi perbuatan
keji, baik yang nampak diantaranya maupun yang tersembunyi." (terj. QS
:Al-An'am; 151).
Dan juga : "Dan janganlah kamu mendekati
zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan
yang buruk." (terj. Qs : Al-isra': 32).
Pelaku perbuatan dosa besar ini akan
menghadapi siksaan yang mengerikan dari Allah. Allah berfirman : "Dan
orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan tidak
membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan) yang
benar, dan tidak berzina, barangsiapa yang melakukan demikian itu, niscaya ia
mendapat (pembalasan) dosa (nya)." (terj.Qs Al-Furqon: 68).
Menurut Islam, siapa saja yang melakukan seks
bebas akan diganjar sanksi hukum segera setelah persyaratan sanksi tersebut
terpenuhi. Seperti pelaku perzinahan, mereka akan dirajam untuk yang sudah
(pernah) berkeluarga, dan akan dijilid (cambuk) bagi yang masih lajang. Dengan
demikian, Daulah Khilafah (negara Islam) akan menertibkan, lebih tepatnya
memberangus tanpa ampun segala bentuk pergaulan bebas, perzinahan, dan
prostitusi. Kemudian menghukum kaum homoseks dan lesbi. Karena semua itu adalah
'pintu gerbang' penyebaran AIDS secara efektif. Bagaimana dengan yang sudah
kena AIDS seperti sekarang? Mereka harus dikarantina, jangan sampai deh mereka
menularkan 'benih' virus HIV yang ada di tubuhnya ke orang lain.
Memang harus demikian caranya, sebab membabat
penyebaran AIDS, hanya dengan meminggirkan kompleks pelacuran, dengan dalih
mengganggu keindahan kota,
atau membuat lembaga konseling remaja tentang AIDS kagak bisa nyelesein
masalah. Satu-satunya cara hanya dengan memberlakukan tiga kontrol yang didapat
dari perspektif Islam, pertama kontrol individu, yakni takwa individu harus
terjaga dengan baik, kemudian yang kedua kontrol masyarakat, masyarakat harus
sepakat bahwa pelecehan seksual, pelacuran, pergaulan bebas adalah dilarang
oleh Islam, kemudian kontrol yang ketiga adalah kontrol negara, negara tidak boleh
memberlakukan undang-undang sekuler, satu sisi mencegah menyebarnya AIDS, eeh
Doly, tetap aja buka, khan sama aja, Mas.
Nah, mulai sekarang kamu jangan coba-coba
nekat bergaul bebas baik dengan lawan jenis maupun sejenis, bagi kamu yang udah
terlanjur pacaran, cepetan tobat deh, apalagi sampai kebablasan berzina, hiii..,
selain memang dosa, jangan-jangan kamu nanti menjadi penderita AIDS yang ke
sekian. Udah deh, mendingan kamu tinggalin bergaul bebas itu, sudah nggak ada
untungnya bisa-bisa kena AIDS, eee trus mati, kaciaan….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar