Suatu
ketika aku kedatangan seorang tamu. Wajahnya sudah tak asing lagi bagiku,
karena sebelumnya aku memang sudah mengenaknya dengan baik. Aku mengenalnya
sebagai pribadi yang sangat mulia. Kami telah menjadi sahabat sejak lama. Namun,
setelah masing-masing berkeluarga akhirnya kami jarang melakukan komunikasi.
Saat
pertama kali melihatnya, tergambar dalam raut wajahnya sebuah kebingungan yang
mendalam, seakan-akan ia sedang dengan memikul
seluruh kesusahan dunia yang sangat berat. Aku pun menyambutnya dengan
hangat dan kumuliakan ia layaknya tamu istimewa. Mungkin ia sengaja datang setelah
lama berpisah, untuk menumpahkan segala kegundahan-gulananya yang ada dalam
pikirannya kepadaku.